MI Bontocinde dan MTS Bontocinde mengadakan pelatihan/workshop terkait admistrasi guru kurikulum 2013 dengan mengundang pemateri dari Balai Diklat Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar para pendidik lebih tertib dan lebih mengerti tentang administrasi kelas serta operasional pelaksanaan kurikulum 2013.
Menurut Kepala Sekolah MI Bontocinde (Muhammad Jamil, S.Ag), bahwa beliau terdorong melaksanakan kegiatan pelatihan ini mengingat sebagian besar pendidik yang ada di MI dan MTs Bontocinde tak pernah mengikuti pelatihan baik yang diadakan di kemenag maupun di Kanwil karena mungkin kurangnya jata untuk guru-guru MI untuk diikutkan DIKLAT. Olehnya itu beliau berinisiatif melakukan kegiataan seperti ini (Walaupun skopnya terbatas) untuk membekali guru-guru agar kemampuannya bisa diandalkan dan tidak ketingaalan dalam hal apapun termasuk dalam operasional pelaksanaan K-13
Alhamdulillah, kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Seksi Madrasah/Pendidikan Islam Kemenag Kab. Gowa (Bapak Drs. H. Abdul Rahman, MA). Dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh pihak MI dan MTs Bontocinde. Menurut beliau, baru kali ini dan menjadi satu-satunya lembaga/Madrasah yang melakukan dan berinovasi mengadakan kegiatan workshop semacam ini, biasanya kegiatan seperti ini dilakukan oleh Kemenag atau Kanwil tapi sebuah kesyukuran MI dan MTs Bontocinde mampu melaksanakan kegiatan seperti ini. itu berarti sebuah capaian yang luar biasa(Ujarnya). Beliau berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh untuk dilakukan di Madrasah-madrasah lainnya.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan ditutup langsung oleh ketua POKJAWAS Kab. Gowa. Dalam sambutan ketua POKJAWAS, beliau juga sangat mengapresiasi kegiataan yang dilakukan dan dirintis oleh MI dan MTs Bontocinde ini.
Semoa kedepannya tetap bisa berinovasi untuk kemajuan Madrasah.
![]() |
Gambar:Suasana Pembukaan Oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Gowa |
![]() | |
|
Salut buat MI dan Mts Bontocinde, semua stakeholder, kegiatan ini sangat tepat dalam menghadapi "kegalauan" para penggiat Kurikulum 13, semoga kegiatan kegiatan berikutnya semakin membuat madrasah lebih baik.
BalasHapus